Jumat, 03 Februari 2012

7 Rahasia Orang Kaya Menurut Robert Allen

Dalam salah satu artikelnya, Robert Allen memaparkan tentang 7 ”rahasia” mengapa seseorang bisa kaya atau makmur. Sebenarnya apa yang dipaparkan sudah bukan rahasia lagi, karena selain artikel tersebut memang dipublikasikan secara bebas di internet, 7 hal tersebut saya yakin sebenarnya sudah banyak diketahui sebelumnya. Hanya saja, orang sering kali meremehkan dan belum benar-benar mempraktikkannya, sehingga hasilnya juga belum terlihat.

Apa yang disebut Robert Allen sebagai 7 rahasia tersebut adalah:

1. Menghargai Uang

Hargai uang Anda, berapapun besarnya. Bahkan bila Anda hanya mempunyai Rp 5000 saja, hargai harta Anda tersebut. Maksudnya menghargai di sini bukan berarti hanya menyimpan atau menabung, tapi lebih kepada menginvestasikannya.

Robert mengatakan bahwa uang adalah benih kekayaan. Jadi, bila Anda membuang satu lembaran Rp 5000 saja, ini bisa berarti bahwa Anda membuang satu benih yang berpotensi menghasilkan jutaan rupiah. Siapa tahu uang Rp 5000 itu bisa digunakan untuk membeli benih tanaman yang nantinya bisa berkembang menjadi bisnis tanaman bernilai jutaan rupiah?

Yang jelas semuanya butuh proses dan waktu, kita tak bisa mengubah Rp 5000 menjadi Rp 10 juta dalam sekejab, bukan?

2. Mengendalikan Uang

Menurut Robert, ada teknik yang disebut sebagai ”Millionaire’s Minute” agar kita bisa mengendalikan uang. Maksudnya, ketika berbelanja, orang-orang kaya memanfaatkan satu menit dari waktunya sebelum memasuki toko untuk memutuskan barang apa yang akan mereka beli. Mereka tak akan membeli barang di luar daftar mereka. Kemudian mereka membandingkan harga barang dalam toko, dan memilih mana yang paling cocok. Semua itu kira-kira hanya membutuhkan satu menit saja.

Mengendalikan uang berarti kita harus memiliki kontrol penuh atau mengendalikan diri sendiri untuk menjaga pengeluaran.

3. Menabung

Sejak SD kita sudah sering diperingatkan bahwa menabung baik untuk masa depan. Begitu pula menurut Robert. Misalnya, jika Anda perokok, Anda bisa berhenti sehingga Anda bisa menabung uang yang biasanya Anda keluarkan untuk membeli rokok. Jangan malah menggunakan uang tersebut untuk membeli barang lain yang tidak bermanfaat.

4. Menginvestasikan Uang

Kalau di poin pertama penekanannya adalah pada menghargai, maka poin kali ini menekankan pada investasi. Setelah Anda bisa menghargai, mengendalikan, dan menabung tiap rupiah yang Anda miliki, maka saatnya Anda menginvestasikan uang Anda agar bisa terus beranak pinak.

5. Mencari Uang

Hal yang satu ini sepertinya cukup jelas ya :)

Mencari uang berarti tindakan aktif, berbeda dari menginvestasikan uang di mana kita hanya tinggal menunggu hasilnya. Robert mengatakan bahwa kita harus bisa menjadi bos bagi diri sendiri untuk mencari uang. Dengan kata lain, kita harus belajar untuk bisa menjadi seorang entrepreneur. Mengharap gaji atau uang pensiun dari satu perusahaan saja belum bisa membuat kita aman.

6. Melindungi Uang

Tentu saja kita harus menjaga dan melindungi harga yang kita miliki. Ini bisa dilakukan dengan melindungi bisnis yang kita lakukan, seperti misalnya ”tidak menaruh telur dalam satu keranjang”. Artinya, ya jangan hanya mengandalkan pada satu hal saja. Jadi, kalau satu bisnis kita nanti hancur, kita masih memiliki bisnis lain yang menghasilkan.

7. Berbagi

Berbagi juga berarti bahwa kita bersyukur. Berbagi dengan memberi donasi ke masjid, gereja, panti asuhan, dll. Lagi pula, harta hanyalah titipan-Nya. Kita diberi harta agar dimanfaatkan di jalan Allah, agar bisa berguna bagi kita sendiri maupun orang lain yang akhirnya nanti akan menjadi bekal kita di alam yang kekal....he2

Jika kita bersyukur, maka Allah akan menambah nikmat kita.

Churning : Malpraktek dalam Asuransi

Prudential plc merupakan sebuah perusahaan Inggris yang bergerak di bidang jasa financial. Prudential memiliki ± 20 juta pelanggan di seluruh dunia. Selain di Inggris, Prudential juga beroperasi di 12 negara di Asia dan memiliki Jackson National Life di Amerika. Prudential meninggalkan bisnis asuransi umum pada tahun 2002 dan melisensikan Churchill Insurance agar dapat menggunakan namanya.

Prudential plc pertama kali didirikan pada tahun 1848 di Hatton Garden, London dengan nama Prudential Mutual Assurance Investment and Loan Association. Prudential memulai bisnisnya dengan menyediakan pinjaman kepada kalangan professional melalui asuransi jiwa. Prudential membangun kekuatan bisnis asuransinya dengan membentuk unit direct sales (agents) yang tugasnya mengunjungi klien untuk membicarakan kebutuhan dari klien mereka dan menjual asuransi jiwa. “Pasukan” ini kemudian selama bertahun-tahun dikenal dengan sebutan “Man from the Pru”. Terbukti kebijakan ini efektif dan menjadi dasar dari pertumbuhan Prudential menjadi salah satu perusahaan asuransi terbesar di dunia.

Namun pada awal tahun 1980 an sampai dengan pertengahan tahun 1990 an, agent-agent asuransi yang bekerja untuk Prudential Life Insurance menggunakan taktik-taktik yang tidak etis dalam menjual polis asuransi dari Prudential Life Insurance. Taktik yang digunakan oleh para agent adalah dengan mengatakan kepada klien-klien yang telah memiliki polis asuransi dari Prudential bahwa mereka dapat membeli asuransi jiwa tambahan dengan harga yang sangat rendah ataupun dengan tidak membayar sepeser uang pun. Para agent juga mengatakan bahwa mereka (klien asuransi) hanya perlu untuk membayar premi dari polis untuk jangka waktu tertentu. Setelah itu, klien tetap akan memegang polis tanpa tambahan uang sepeser pun. Pada kasus-kasus yang umum, prosedur-prosedur di atas adalah tidak benar. Malpraktik lainnya yang dilakukan oleh agent-agent prudential adalah dengan menjual polis asuransi jiwa yang disamarakan dalam bentuk investasi.

Kegiatan malpraktik yang dilakukan oleh agent-agent prudential tersebut dinamakan sebagai kegiatan “churning”. Kegiatan “Churning” polis asuransi berarti menjual polis kepada konsumen yang tidak diperlukan oleh konsumen hanya untuk menghasilkan komisi yang lebih besar bagi para agent Prudential. Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam “churning” polis asuransi adalah meyakinkan konsumen/klien eksisting bahwa mereka dapat mendapatkan polis tambahan dengan biaya yang sangat ringan ataupun dengan gratis. Proses ini dapat diimplementasikan dengan memberikan klien sebuah polis asuransi baru, dan membayar premi dari polis asuransi tersebut dari nilai cash value dan dividen yang terakumulasi pada polis asuransi eksisting. Proses ini akan menurunkan cash value dari polis eksisting, yang mengakibatkan polis asuransi tersebut tidak memberikan manfaat yang berarti. Pada beberapa kasus, proses ini akan membuat polis eksisting tidak bernilai. Ketika polis tersebut tidak bernilai, maka tidak tersedia dana tambahan untuk membayar polis baru, sehingga polis baru pun akan hilang. Pada akhirnya, proses ini mengakibatkan pemegang polis hanya mempunyai sedikit dana ataupun tidak sama sekali untuk ditinggalkan bagi para ahli waris mereka.

Para agent polis dari prudential secara rutin melakukan aktivitas “churning” terhadap polis-polis asuransi sebagai salah satu cara untuk meningkatkan jumlah komisi yang mereka dapatkan. Para agent akan memberikan polis baru, membayar polis-polis baru tersebut dengan dana dari polis yang lama, serta mengambil keuntungan komisi dalam

memberikan polis asuransi yang baru. Para agent juga menerima bonus dari perusahaan asuransi dalam hal ini Prudential berdasarkan jumlah polis asuransi yang mereka jual. Oleh karena itu, semakin banyak melakukan “churning” semakin banyak pula bonus yang diterima oleh para agent dari perusahaan asuransi.

Pada umumnya, ketika dana dari polis asuransi eksisting ditarik dalam bentuk tunai atau digunakan untuk kegiatan lainnya, konsumen/klien harus menandatangani surat pernyataan yang berisi otoritas penggunaan dana dari nilai polis asuransi. Pada kasus Prudential, para agent menyembunyikan surat pernyataan tersebut sebagai salah satu dokumen umum. Konsumen/klien tidak diberitahukan secara menyeluruh tentang dokumen-dokumen yang mereka tandatangani. Konsumen/klien “diyakinkan” oleh para agent bahwa surat pernyataan tentang otoritas penggunaan dana polis asuransi yang digunakan untuk membiayai polis baru sebagai dokumen rutin biasa yang harus ditandatangani. Di lain pihak ada juga agent prudential yang meyakinkan kliennya untuk menandatangani dokumen kosong, yang kemudian akan diisi untuk mengambil uang dari polis eksisting.

Kegiatan-kegiatan pengelabuan seperti di atas hanyalah salah satu kegiatan malpraktik yang dilakukan oleh agent prudential. Para agent juga memberitahukan pada klien bahwa mereka (klien) hanya perlu membayar polis asurnasi dalam jangka waktu beberapa tahun. Masalah yang timbul adalah pihak dari Prudential secara terus-menerus menagih premi asuransi kepada klien-klien setelah jangka waktu polis mereka habis. Sebagian dari para klien yang menolak untuk membayarkan premi tambahan, diambil uangnya dari nilai polis asuransi. Hal ini akan menurunkan nilai dan manfaat dari polis asuransi yang akan diberikan kepada ahli waris ketika pemegang polis meninggal.

Klien-klien tersebut juga tidak diberitahukan bahwa terdapat kebijakan yang mengijinkan pembayaran premi untuk jangka waktu beberapa tahun didasarkan pada nilai suku bunga yang diterima oleh polis asuransi. Jika nilai suku bunga turun, uang yang diterima tidak akan cukup untuk membayarkan premi yang ada. Pada kasus ini, para pemegang polis asuransi diharuskan untuk membayarkan perbedaan tersebut atau membayar resiko polis untuk kehilangan nilainya. Hal ini akan menyebabkan klien tidak memiliki polis asuransi lagi. Kebijakan-kebijakan seoerti ini harus disampaikan dengan jelas kepada konsumen. Para konsumen tidak dapat dengan mudah untuk tidak diberitahukan bahwa tidak ada pembayaran yang diperlukan setelah jangka waktu tertentu. Para konsumen harus diberitahukan apa saja faktor-faktor yang berhubungan dengan tidak memiliki premi tambahan.

Para konsumen mengetahui bahwa mereka telah dikelabui setelah mereka menerima pemberitahuan bahwa polis eksisting mereka akan habis, atau behutang dana dari polis eksisting yang digunakan untuk membayar premi polis yang baru. Selama ini mereka hanya diberitahukan oleh para agent, bahwa hal-hal tersebut tidak perlu untuk dikhawatirkan atau bukanlah masalah yang signifikan. Selama ini, mereka diberitahukan oleh para agent bahwa polis asuransi mereka berjalan dengan baik.
Kegiatan malpraktik yang terakhir yang dilakukan oleh para agent Prudential adalah menjual polis asuransi jiwa yang disamarkan sebagai suatu bentuk investasi. Sebagai contoh, para agent akan memberitahukan bahwa mereka menjual suatu investasi untuk meringankan beban asuransi untuk anak-anak para klien. Masalahnya adalah apa yang disebutkan sebagai investasi oleh para agent tidak lain hanyalah sebuah polis asuransi jiwa yang menghasilkan cash value. Malpraktik ini muncul karena para konsumen tidak mengerti bahwa

mereka bukan saja menghasilkan cash value, tetapi juga mereka membayar dana polis asuransi jiwa. Asuransi jiwa ini tidak diperlukan oleh konsumen tersebut. Dana yang digunakan untuk membeli polis asuransi tidak menjadi cash value, artinya para konsumen kehilangan semua dananya. “Investasi” ini tidak ada manfaatnya.

Pada pertengahan tahun 1990-an, para penyelidik berusaha untuk mendapatkan dana dari konsumen Prudential yang hilang. Para penyidik mendapatkan banyak pengelabuan yang dilakukan oleh para agent untuk melaksanakan “churning” polis asuransi demi keuntungan pribadi mereka. Di setiap negara bagian Amerika pun dilaksanakan penyidikan terhadap kasus-kasus ini. Pada akhirnya, Prudential didenda sekitar 50 juta dollar oleh beberapa badan penyidik asuransi. Sebagai tambahan, Prudential juga didenda sebesar 20 juta dollar oleh The National Association of Securities Dealers.

Perusahaan asuransi ini juga melaksanakan “class-action lawsuit” berdasarkan semua jumlah dana polis asuransi jiwa yang dibeli antara tahun 1982 sampai dengan tahun 1995 yang meliputi hampir 10.7 juta polis asuransi. Prudential juga membayarkan uang sebesar 2.8 milliar dollar bagi para pemegang polis asuransi. Ini merupakan tambahan dari denda yang dikenakan oleh badan-badan hukum.

Tetapi pada kenyataannya tidak semudah yang diperkirakan untuk mendapatkan kompensasi moneter bagi para korban malpraktik. Terdapat banyak laporan yang menyebutkan bahwa klien diharuskan untuk mengisi dokumen yang menjelaskan bagaimana mereka kehilangan uangnya karena praktik dari para agent Prudential. Terdapat juga laporan yang menyatakan bahwa banyak konsumen yang komplain tentang besarnya kompensasi yang mereka dapatkan, yang pada beberapa kasus mereka hanya deiberikan dana kompensasi

tidak lebih dari 100 dollar. Ada juga konsumen yang sudah bosan terhadap prosedur yang diperlukan atau melakukan komplain yang mereka anggap tidak akan berarti banyak, sehingga mereka menerima berapa pun dana kompensasi yang ditawarkan.
Lebih parahnya, pada saat proses pemberian kompenasi pun ditandai dengan banyaknya kegiatan-kegiatan yang menyimpang dari hukum. Beberapa karyawan prudential diberitahukan untuk mempercepat proses klaim daripada menggunakan prosedur yang benar. Terdapat juga laporan yang mengindikasikan adanya kontes untuk melihat siapa yang dapat melakukan proses klaim asuransi yang paling cepat. Para karyawan melaporkan bahwa mereka diintimidasi karena mereka melaporkan kegiatan ini.

Pada saat ini, tidak ada proses hukum terhadap Prudential yang dibatalkan ataupun ditunda mengenai praktik pengelabuan asuransi jiwa. Prudential juga telah mengumumpkan penggantian para manager penjualan mereka. Manager sekarang tidak hanya dibayarkan hanya dengan komisi penjualan. Mereka juga dinilai/dibayar berdasarkan jumlah eksisting klien yang berhasil mereka pertahankan, kualitas dari orang-orang yang mereka pekerjakan sebgai agent, serta dalam menjaga cash value dari polis asuransi konsumen (Erik Yudonegoro)

Asuransi Apa Saja Yang Kita Perlu

Dikutip dari Tabloid NOVA No. 787/XIV
Manusia berencana, namun Tuhan juga yang menentukan. Ungkapan ini sepertinya sudah lazim kita dengar dan mungkin juga sudah ada sejak zaman dahulu kala. Jika kita cermati, ungkapan ini sebetulnya mengandung satu pesan tersembunyi: hidup ini penuh dengan risiko. Apa saja? Banyak sekali, Bapak-Ibu. Dari risiko paling kecil, seperti tepeleset di kamar mandi, sampai risiko kehilangan harta benda, anggota tubuh, bahkan nyawa.

Pertanyaannya sekarang, apakah kita sebaiknya pasrah saja, atau justru melakukan persiapan terbaik untuk berjaga-jaga seandainya risiko itu tiba. Sebagai perencana keuangan, tentu saja saya menyarankan pilihan terakhir. Bukan maksud saya mengajak Anda untuk berpikir pesimis, tapi sebaliknya justru mengajak Anda berpikir jauh ke depan. Ada banyak tujuan di depan sana yang masih ingin Anda capai. Karena itu, dalam mencapai tujuan-tujuan tadi, seyogianya Anda juga mempersiapkan diri menghadapi sejumlah risiko yang mungkin saja terjadi.

Salah satu antisipasi risiko yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengambil sejumlah asuransi. Berikut ini saya akan memberitahukan berbagai risiko yang mungkin terjadi pada Anda, dan asuransi untuk mengantisipasinya.
1. Kematian
Risiko kematian bisa terjadi kapan saja tanpa terduga. Bila yang meninggal adalah sebatang kara, tentu tak terlalu masalah. Repotnya kalau yang meninggal itu masih punya tanggungan anak-anak atau anggota keluarga lain. Bagaimana jadinya nasib mereka? Dari mana mereka bisa makan dan membayar uang sekolah?

Bila Anda saat ini mempunyai orang lain yang hidupnya Anda tanggung, tentunya pengambilan asuransi jiwa patut dipertimbangkan. Bila ada asuransi jiwa, maka orang yang Anda tinggalkan akan mendapatkan sejumlah uang pertanggungan yang bisa dia pakai untuk membiayai hidupnya. Jadi, ada pihak ketiga yang akan "menjaga" orang yang Anda tinggalkan.

Ada banyak perusahaan asuransi yang memberikan layanan ini. Semuanya berusaha memberikan layanan terbaik dengan berbagai bujukan lainnya. Anda tak perlu buru-buru menutup diri atau memilih. Gunakan waktu Anda untuk menyeleksi perusahaan mana yang memberikan tawaran dan pelayanan terbaik.

2. Kecelakaan
Di mana pun Anda berada, risiko kecelakaan pasti akan tetap saja ada. Anda naik pesawat, kereta api, kapal laut, peluang sekecil apa pun selalu ada. Bahkan ada kejadian orang sedang berjalan di lapangan terbuka tiba-tiba kejatuhan pesawat terbang. Pernah pula ada bus nyelonong menabrak rumah dan mencelakai penghuninya yang sedang tidur.

Apa yang terjadi kalau Anda mengalami kecelakaan? Anda biasanya akan dibawa ke rumah sakit. Anda juga akan menginap kalau luka-luka Anda perlu perawatan cukup lama. Akibat terburuk, Anda cacat. Bisa jadi salah satu organ atau anggota tubuh Anda tidak berfungsi. Akibatnya, Anda tidak bisa lagi bekerja dan mendapatkan penghasilan.

Karenanya, Bapak-Ibu, untuk mengantisipasi risiko ini ambil saja asuransi kecelakaan. Asuransi kecelakaan memberikan uang pertanggungan bila Anda mengalami kecelakaan sehingga harus dirawat inap di RS, mengalami cacat, atau bahkan kematian. Sama seperti asuransi kematian, ada banyak perusahaan yang menawarkan asuransi kecelakaan. Umumnya mereka memberikan premi yang terjangkau.

3. Sakit
Sakit itu mahal. Kalau Anda sakit, paling tidak Anda harus pergi ke dokter sehingga ada biaya konsultasi yang harus Anda bayar. Belum lagi obat dan kalau dirawat inap di RS. Iya kalau uangnya ada. Kalau tidak? Beberapa RS saja sekarang meminta uang muka sebelum Anda masuk dirawat. Belum lagi kalau Anda harus dioperasi.

Untuk berjaga-jaga dari situasi ini, Anda bisa mengambil asuransi kesehatan. Dibanding beberapa tahun lalu, sekarang sudah makin banyak perusahaan asuransi menjual produk ini. Ada produk yang memberikan penggantian RS saja, atau penggantian RS plus penggantian rawat jalan, plus obat juga. Sekarang, tinggal Anda saja yang menentukan pilihan paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

4. Musibah atas Rumah
Belakangan ini kita sering menyaksikan berita terjadinya kebakaran. Baik itu pasar, kantor, maupun pemukiman. Nah, kalau musibah itu menimpa rumah yang Anda tempati sekarang, bayangkan apa yang akan terjadi. Repotnya, tidak semua orang memiliki cukup uang untuk membangun kembali rumahnya yang terkena musibah, sehingga banyak yang akhirnya harus menumpang di rumah saudara, atau lebih apes lagi di tenda-tenda darurat. Untuk jenis musibah macam ini juga tersedia asuransinya. Biasanya dengan harga cukup terjangkau.

5. Musibah atas Kendaraan
Anda punya mobil atau sepeda motor? Kendaraan Anda juga memiliki kemungkinan mengalami kecelakaan. Sekarang ini saja kalau menyetir, hampir bisa dipastikan ada saja kendaraan lain memepet-mepetkan kendaraannya ke kendaraan saya. Dan itu terjadi hampir setiap hari, terutama di kota-kota besar. Bahkan sudah mengemudi dengan sangat hati-hati pun masih bisa jadi korban akibat ulah pengemudi lain yang tak kenal aturan.

Bila risiko terjadi kecelakaan memang cukup besar, tak ada salahnya mengambil asuransi kendaraan. Terlebih lagi bila kendaraan itu menunjang Anda dalam mencari nafkah. Bila Anda asuransikan, saat terjadi kerusakan maka perusahaan asuransi-lah yang akan menanggungnya.

Kesimpulannya, ada berbagai asuransi yang Anda prioritaskan. Selanjutnya Anda bisa menentukan, apakah perlu mengambil beberapa saja atau memang memerlukan semuanya. Andalah yang tahu persis kondisi diri Anda. Selamat berasuransi. (Yanny)

Mengeluarkan Uang dengan Bijak, atau Menabung dengan Bijak?

Kalau ada pertanyaan,

” Mana yang lebih baik; mengeluarkan uang dengan bijak, atau menabung dengan bijak?”

Jawaban saya adalah: mengeluarkan uang dengan bijak itu lebih baik.

Kalau Anda pernah membaca artikel yang saya tulis beberapa waktu yang lalu, jawaban tersebut kedengarannya bertolak belakang. Waktu itu, saya menulis tentang mengapa menabung adalah suatu hal yang menguntungkan. Mungkin Anda berpikir bahwa saya plin plan :)

Sebenarnya, artikel ini tidak bertolak belakang kok.

Dalam artikel terdahulu yang telah saya singgung tadi, diungkapkan bahwa menabung bisa melindungi diri dari kerugian finansial, salah satu caranya dengan membangun bisnis baru. Jadi, uang yang ditabung akan menjadi lebih menguntungkan jika dikeluarkan lagi untuk berinvestasi, tidak melulu disimpan begitu saja.

Sebagai contoh, dalam buku You Were Born Rich tulisan Bob Proctor, ada satu kisah menarik tentang konsep menyimpan dan mengatur uang.

Diceritakan, ketika Bob masih kecil, ada seorang lelaki tua yang tinggal di dekat rumahnya, dan pria itu bernama Pak Chapman. Pekerjaan Pak Chapman waktu itu hanyalah pemungut sampah, jadi sepertinya mustahil kalau ia bisa punya banyak uang.

Pak Chapman hanya tinggal seorang diri, tak ada orang lain di rumahnya. Karena itu, ketika ia telah meninggal, polisi pun masuk ke dalam rumahnya untuk mengumpulkan barang-barang miliknya.

Namun, tak disangka dan tak dinyana, ternyata para polisi menemukan uang bernilai $100,000 (seratus ribu dolar) yang tersimpan dalam kotak Pak Chapman, seorang lelaki tua yang pekerjaannya hanya memungut sampah! Wow, waktu itu pasti nilainya sangat besar.....

Peristiwa itu pun langsung menjadi berita di koran Toronto Daily Star.

Apa pesan di balik cerita ini?

Uang harus dibelanjakan, karena uang harus terus bersirkulasi atau berputar. Tak ada gunanya Pak Chapman menyimpan ratusan ribu dolar, jika pada kenyataannya ia tetap hidup miskin dan sengsara.

Sirkulasi yang baik tentunya bukan asal membelanjakan uang untuk hal-hal yang konsumtif, melainkan sirkulasi yang bisa menambah jumlah uang yang telah ada. Dengan kata lain, uang harus dikeluarkan dengan bijak.

Jadi; menabung Rp 200.000 dalam celengan sapi, celengan babi, atau celengan semar dengan bijak tanpa mendapat bunga, atau mengeluarkan Rp 200.000 dengan bijak untuk investasi yang bisa menambah pemasukan?

Dalam salah satu bukunya, Robert Kiyosaki mengatakan bahwa orang yang mengeluarkan uang dengan bijaksana akan lebih makmur daripada orang yang menabung dengan bijaksana.

But,it’s up to you anyway....

5 Tips Sederhana Manajemen Hutang

Mengatur atau memanajemen hutang tidak hanya bisa dilakukan oleh para ahli. Anda sebenarnya bisa melakukannya sendiri jika Anda benar-benar ingin mengatur dana pinjaman dan masa depan keuangan. Jika Anda siap melakukannya, tanpa saran dari ahli keuangan pun Anda bisa mengurangi hutang buruk, dan yang lebih penting adalah, Anda tak perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk membayar ahli keuangan :)

Anda tidak percaya?

Coba dahulu langkah berikut untuk mengurangi hutang Anda. Anda akan tahu bahwa langkah-langkah berikut sebenarnya cukup sederhana dan logis, tapi semua tergantung bagaimana Anda menerapkannya. Anda bahkan tak perlu punya gelar sarjana dalam bidang ekonomi atau bisnis untuk memahaminya!

Berikut langkah-langkahnya:

1. Buat rencana keuangan

Jika Anda memiliki rencana yang jelas tentang bagaimana Anda akan menggunakan atau membelanjakan uang, maka Anda akan bisa meminimalisasi pengeluaran yang tidak perlu. Pada awalnya memang sulit untuk dilakukan, tapi jika Anda terus menerus melakukannya, maka Anda akan terbiasa.

2. Sisihkan income / pemasukan untuk pelunasan hutang

Jika Anda mendapat pemasukan secara bulanan, maka menyisakan uang Anda untuk pelunasan hutang adalah langkah yang baik. Dengan demikian, akan ada keterpaksaan agar Anda melunasi hutang. Ini juga merupakan cara yang bagus untuk memastikan bahwa Anda tak bisa menyentuh uang tersebut, karena Anda uang tersebut sudah Anda rencanakan untuk keperluan lain.

3. Menabung

Coba potong pengeluaran. Anda bisa melakukannya dengan menghemat energi, seperti listrik dan air. Jika memungkinkan, potonglah pengeluaran untuk hal-hal yang bisa Anda lakukan sendiri. Misalnya saja untuk laundry, perawatan taman / kebun, perbaikan pipa, dll.

4. Prioritaskan hutang dengan bunga tertinggi

Jika Anda punya banyak hutang, bayarlah hutang yang bunganya paling tinggi terlebih dahulu. Dengan demikian, maka Anda akan terhindar dari bunga hutang yang nilainya juga akan makin tinggi. Anda juga akan dapat menyisihkan uang untuk membayar hutang yang lain (yang bunganya lebih rendah). Mengenai pelunasan hutang seperti ini, David Ciang telah memaparkanya secara baik dan jelas di dalam eBooknya yang berjudul Keuangan Pribadi: Resep Rahasia di Balik Kesuksesan Kaum Kaya.

5. Bayar lebih banyak

Jangan hanya membayar cicilan hutang sesuai jumlah yang diminta. Jika Anda punya uang, bayar lebih banyak. Dengan demikian, maka kekhawatiran Anda akan berkurang, dan akan ada keringanan beban dalam pelunasan hutang Anda yang berikutnya.

12 Tips dan Trik Jitu Menabung Uang Anda

Orang selalu mencoba untuk menabung, terutama jika kondisi ekonomi sedang memburuk. Apapun alasan Anda menabung, Anda akan menemukan berbagai tips dan trik yang bisa Anda terapkan. Menabung itu sebenarnya tidak sulit, dan Anda hanya perlu sedikit kreatif untuk mempelajari cara-cara apa saja yang bisa Anda terapkan untuk menabung.

Ada banyak sekali cara yang bisa Anda lakukan untuk menabung. Meski beberapa cara nampaknya hanya bisa membuat Anda menyisihkan sedikit uang, namun ketika Anda terus menerus melakukannya, maka pada akhirnya Anda akan melihat betapa banyak uang yang telah Anda tabung. Perlu Anda ingat, bahwa menabung bukan hanya menyisihkan uang. Menabung adalah sesuatu yang Anda temui dalam kehidupan sehari-hari Anda. Menabung adalah bagaimana cara Anda hidup dan bagaimana Anda memilih berbagai kemungkinan yang ada dalam hidup.

Pernahkah Anda mendengar ungkapan, “Rome wasn’t built in a day” ?

Ya, kota Roma memang tidak selesai dibangun dalam satu hari saja, dan begitu pula rekening bank Anda.

Yakinlah dalam diri Anda bahwa tak ada kata terlambat untuk menabung, berapapun usia Anda saat ini. Aturlah pikiran Anda, dan yakinlah bahwa saat ini juga adalah waktu untuk mulai membangun masa depan.

OK, langsung saja kita menuju tips-tips menabung!

1. Gunakan Kembali

Ketika Anda berbelanja, carilah barang-barang yang bisa Anda gunakan kembali. Contoh sederhananya adalah baterai yang bisa Anda charge ulang, bukan baterai sekali pakai. Harga awalnya memang lebih mahal daripada baterai biasa, namun seiring waktu berjalan pasti Anda akan merasakan manfaatnya.

2. Rencana Keuangan

Semua orang seharusnya memiliki rencana keuangan. Salah satu cara terbaik untuk bisa menabung adalah dengan mencatat pengeluaran Anda. Pada umumnya, ketika seseorang tidak tahu ke mana saja perginya uang mereka, maka ketika mereka melihat catatan pengeluaran di atas kertas, mereka akan terkejut dan segera mengubah kebiasaan buruk mereka.

3. Senangkan Diri Sendiri

Sisihkan dana untuk kesenangan Anda sendiri, jangan sampai Anda lupa pada diri sendir! Meski budget Anda rendah, Anda tidak boleh lupa untuk memberi diri Anda sendiri kesenangan, seperti misalnya membeli baju baru atau pergi makan makanan favorit Anda di restoran. Jangan biarkan diri Anda terkekang oleh pola pikir kelangkaan. Ingat hukum keberlimpahan, “The Law of Abundance”: dunia ini berlimpah akan kenikmatan Allah, termasuk uang. Anda hanya perlu mengendalikan bagaimana Anda menggunakannya.

Kalau Anda berpikir langka, maka justru itulah yang akan menjadi kenyataan.

4. Asuransi

Carilah perusahaan asuransi yang bagus. Asuransi bisa Anda gunakan untuk mengalihkan risiko keuangan Anda, namun Anda perlu mempertimbangkan apakah Anda memerlukan asuransi atau tidak. Tentang cara-cara memilih perusahaan asuransi, keuntungan dan kerugian asuransi, serta untuk menentukan apakah Anda memerlukannya atau tidak, dalam eBook Keuangan Pribadi: Resep Rahasia di Balik Kesuksesan Kaum Kaya (www.AsetInternet.com), Anda bisa mempelajari semuanya secara lengkap.

5. Ubah Kebiasaan Lama

Luangkanlah waktu untuk mencari tahu apa sebenarnya yang memicu pengeluaran Anda. Ketika Anda depresi, stres, sedih, senang, atau apapun itu, apakah Anda mengeluarkan uang lebih banyak? Ketika Anda telah mengetahui apa pemicunya, maka Anda bisa belajar mengendalikannya. Contohnya, jika Anda baru di PHK dari pekerjaan, meski dana yang Anda miliki sedikit, mungkin Anda punya “kebutuhan” yang kuat untuk mengeluarkan uang. Kemudian, mungkin Anda memperhatikan bahwa ketika Anda bosan, Anda akan pergi berbelanja. Nah, dengan mengetahui apa penyebabnya, maka Anda bisa mengganti cara Anda mengatasi kebosanan, rasa sedih, atau pemicu lainnya. Carilah cara lain yang lebih bermanfaat.

6. Hindari Godaan

Jika Anda punya suatu kelemahan, menjauhlah. Misalnya jika Anda mudah tergoda ketika melihat sepatu, maka jangan berhenti di toko sepatu ketika dalam perjalanan. Menghindari godaan memang sulit, tapi menabung uang juga penting. Ketika Anda ingin memenuhi dorongan dari godaan tadi, Anda bisa menggunakan dana khusus yang telah Anda simpan untuk kepentingan kesenangan Anda (tips nomor 3).

7. Waktu yang Tepat untuk Berbelanja

Penelitian telah membuktikan bahwa ketika Anda berbelanja di saat Anda lapar, depresi, sedih, dan lelah, maka Anda akan mengeluarkan lebih banyak uang. Sebelum Anda pergi berbelanja, makanlah sesuatu supaya nanti tidak lapar ketika Anda berkeliling mal atau pasar. Jika Anda sedang sebal atau sedih, tenangkan diri dahulu sebelum Anda bergi berbelanja. Mungkin kedengarannya lucu, tapi dengan pikiran yang bersih, maka kegiatan berbelanja Anda juga akan menjadi lebih efektif :)

8. Buat Kado Anda Sendiri

Ketika ada teman atau keluarga yang berulang tahun, coba buat hadiah atau kado Anda sendiri. Hadiah yang dibuat oleh tangan sendiri datangnya dari hati..hehe. Contohnya misalnya saja ketika Anda sedang dimabuk asmara; kalau Anda pandai menyanyi dan membuat lagu, maka Anda bisa membuat lagu tentang orang yang Anda sayangi itu, menyanyikannya sendiri, dan merekamnya dalam CD untuk Anda hadiahkan. Tapi, pastikan suara Anda memang benar-benar bagus :) Atau bisa juga Anda membuatkan album foto sendiri. Kemungkinannya banyak, Anda hanya perlu sedikit kreativitas.

9. Iri dan Saingan itu Tidak Perlu

Anda tak perlu bersaing dengan siapapun. Persaingan memang bagian dari hidup, namun ada ada yang dinamakan persaingan sehat dan tidak sehat. Apa yang di maksud di sini adalah persaingan tidak sehat, yaitu misalnya jika tetangga Anda membeli mobil mewah baru, maka Anda tak perlu iri dan bersaing dengan membeli mobil yang lebih bagus, padahal Anda belum mampu membelinya. Bersyukur dan berbanggalah akan apa yang telah Anda miliki.

Kalau ada tetangga Anda yang membeli mobil mewah baru, lakukanlah seperti apa yang P.T Barnum katakan yang tercantum dalam eBook saya, Aturan-Aturan Emas Menuju Sukses Finansial (www.targetpositif.com): Anda hanya perlu melakukan apa yang dia lakukan, tapi Anda tak bisa membuat orang lain percaya bahwa Anda sekaya dia.

Sikap iri adalah sikap menuju kemiskinan hati maupun harta, dan Anda tak bisa menjadi kaya dengan menempuh jalan menuju kemiskinan.


10. Hati-Hati dengan Pujian

jika Anda sedang berbelanja lalu mencoba pakaian yang akan Anda beli, maka sering kali Anda akan mendengar pujian dari si penjual. Jangan langsung membeli ketika ia mengatakan baju itu bagus dan cocok bagi Anda. Saya tidak mengatakan bahwa semua penjual baju itu bohong, lho....tapi Anda perlu tahu apa sebenarnya keinginan Anda. Anda juga perlu tahu berapa harga yang bisa Anda bayar. Taatlah pada peraturan Anda sendiri, bukan si penjual baju atau orang lain.

11. Cek Barang yang Akan Anda Buang

Suatu ketika, ada seorang ibu yang menyuruh anak perempuannya membersihkan kamar. Karena penurut, anaknya lalu mengambil tas plastik besar, dan mengisinya dengan barang-barang yang tidak ia perlukan. Karena penasaran, sang ibu kemudian memeriksa apa saja yang ada di dalam kantung itu. Ia lalu terkejut karena menemukan bingkai foto, roll rambut, baju yang masih pantas pakai, dan barang-barang bagus lainnya. Sang anak ternyata tidak menyadari bahwa hal yang menurutnya tidak berguna, adalah berguna bagi orang lain. Setelah berbicara pada putrinya, sang ibu kemudian menyumbangkan pakaian pantas pakai putrinya ke sebuah panti asuhan, dan menggunakan barang lain yang memang masih bisa digunakan.

12. Jangan Abaikan Produk Bagus

Kepercayaan yang salah dalam menabung adalah, Anda harus membeli barang yang murah dengan kualitas rendah agar bisa berhemat. Itu salah. Barang yang murah dan berkualitas rendah justru akan menguras kantong Anda. Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa mengikuti saran David J. Schwartz, pengarang buku best-seller ”The magic of Thinking Big”: bayarlah dua kali lebih banyak dan belilah setengahnya.

Misalnya saja, Anda biasa membeli dua pasang sepatu seharga Rp 100.000,00 karena ingin berhemat. Sebagai gantinya, Anda bisa membeli satu pasang sepatu seharga Rp 200.000,00 dengan kualitas yang lebih baik 

Inilah Mengapa Rencana Keuangan Bisa Menyelamatkan Anda

Melakukan manajemen keuangan atau rencana keuangan tidak hanya akan menyelamatkan kondisi keuangan Anda sendiri, namun juga bisa menjadi suatu “obat” bagi Anda. Bagaimana bisa?

1. Rencana keuangan bisa Anda gunakan sebagai alat analisis, dan juga peta keuangan.

Dengan memiliki rencana keuangan, maka Anda akan tahu apakah Anda sudah mengarah pada jalan yang benar secara finansial.

Anda mungkin punya tujuan dan mimpi, tapi jika Anda tidak membuat suatu “peta” untuk mewujudkannya, maka perjalanan Anda akan menjadi tak terarah. Dengan membuat “peta” berupa rencana keuangan, Anda tidak hanya akan memiliki suatu “penunjuk jalan finansial”, tapi Anda juga akan bisa mengukur kemajuan yang Anda buat, tentunya kemajuan secara keuangan.
Itu kalau Anda sendiri.

Bagaimana jika sebuah negara atau perusahaan besar yang tidak memiliki rencana keuangan? Bisakah Anda membayangkannya?

2. Rencana keuangan bisa membuat Anda menjadi majikan untuk uang.

Melakukan manajemen keuangan, mengatur dan merencanakan keuangan Anda, akan bisa membuat Anda selalu mengendalikan uang, bukannya dikendalikan oleh uang. Menjadi bos atau majikan tentu lebih enak daripada menjadi buruh, bukan..hehe

3. Rencana keuangan adalah cermin dari kondisi keuangan Anda yang sesungguhnya.

Ketika Anda membuat suatu rencana keuangan, Anda akan mengetahui apakah Anda sudah hidup dalam batas keuangan Anda atau tidak.

Sebelum kartu kredit banyak digunakan seperti sekarang, Anda bisa mengukur apakah Anda tidak melebihi batas kemampuan keuangan, karena Anda masih bisa melihat uang yang terisa. Tapi dengan kartu kredit, Anda bisa tidak sadar jika uang yang Anda keluarkan ternyata berlebihan. Karena itu, membuat rencana keuangan bisa menjadi solusinya.

4. Rencana keuangan akan membantu Anda mewujudkan rencana Anda untuk menabung dan berinvestasi.

Kalau sebelumnya Anda hanya punya bayangan, angan-angan, atau mimpi untuk menginvestasikan uang, maka dengan membuat rencana keuangan, jalan Anda untuk mewujudkannya akan menjadi lebih mudah. Bahkan, jika kita telah membuat perencanaan, maka kemungkinan besar kita juga akan bisa menjadi lebih baik lagi, dengan mencapai tujuan lain yang justru tidak kita rencanakan.

5. Menjalankan apa yang sudah direncanakan membantu Anda menyisihkan uang
Dengan begini, Anda bisa memiliki uang yang bisa Anda gunakan untuk hal-hal yang benar-benar berguna, bukannya membuang-buangnya untuk hal-hal yang bahkan Anda sendiri tidak ingat untuk apa.

Ini bukan berarti “live below your means”, atau mencoba hidup di bawah batas keuangan dengan “mengorbankan” hal-hal yang ingin Anda beli. Cara yang lebih baik memang bukan “live below your means”, tapi “expand your means”, atau memperbanyak uang yang masuk. Namun, membeli hal-hal yang tidak memiliki manfaat sama saja dengan boros, dan itu harus dihindari, seperti kutipan Al-Quran yang menyebutkan bahwa..

“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”
(Al-Israa’ 27)


6. Rencana keuangan membuat Anda tau di mana Anda menghabiskan terlalu banyak uang, sehingga Anda bisa memfokuskan kembali untuk mewujudkan tujuan Anda yang sesungguhnya. Anda juga bisa keluar dari jeratan hutang buruk, yaitu hutang untuk hal-hal konsumtif atau yang menurun nilainya

7. Rencana keuangan membantu Anda tidur lebih nyenyak setiap harinya, karena Anda tidak perlu terbangun karena khawatir akan bagaimana Anda bisa memenuhi kebutuhan besok. Jadi, membuat rencana keuangan bisa menjadi "obat tidur" yang bagus

Bagaimanapun, meski 7 alasan di atas kedengarannya bagus, orang masih enggan untuk membuat perencanaan keuangan. Untuk bisa mengetahui dan memulai bagaimana cara memanajemen uang, cobalah baca eBook Keuangan Pribadi: Resep Rahasia di Balik Kesuksesan Kaum Kaya karya David Ciang di www.AsetInternet.com.

Apakah Anda sedang mencari review Keuangan Pribadi?

Anda pasti tahu, kalau internet bisa diibaratkan sebagai hutan belantara. Anda bisa menemukan banyak sekali informasi, dan tak jarang bahwa informasi yang Anda temukan kurang berkualitas. Hanya aspek kuantitas saja yang bisa Anda temukan di hutan belantara internet ini.

Jika Anda sedang berada di sini karena ingin mencari review mengenai produk Keuangan Pribadi: Rahasia di Balik Kesuksesan Kaum Kaya, maka saya bisa jamin Anda berada di tempat yang benar.

Mengapa?

Sebab di sini saya memberikan review yang benar-benar jujur dari hati saya, bukan hanya karena saya ingin mendapatkan komisi.

Langsung saja, ya..

Produk Keuangan Pribadi: Rahasia di Balik Kesuksesan Kaum Kaya ini adalah tulisan dari David Ciang. Jika Anda belum tahu, beliau adalah pemilik situs pay-per-click KlikSaya.com dan juga AsiaPhotoPro.com.

Mungkin Anda bisa melihat testimoni dari saya di situs beliau, yang mengatakan bahwa produk Keuangan Pribadi adalah salah satu yang terbaik yang bisa saya temukan di internet. Saya bersungguh-sungguh tentang itu.

Informasi apa saja yang akan Anda dapatkan dalam e-book Keuangan Pribadi?

Informasi yang ada dalam e-book tersebut memang bagus, tapi tentu tak ada yang revolusioner atau yang “menggebrak”. Di dalamnya terdapat teori-teori dari Robert Kiyosaki dan juga ahli-ahli finansial lain dari luar negeri.

Namun, apa yang saya suka dari e-book Keuangan Pribadi adalah cara David menuliskan apa yang ada di kepalanya, yaitu dengan sebuah ilustrasi tokoh rekaan. Dalam Keuangan Pribadi, cerita tentang dua tokoh rekaan bernama Fred dan Sarah akan membantu Anda memahami materi dengan lebih mudah.

Inti dari Keuangan Pribadi adalah, Anda akan mendapatkan cara-cara mengatur keuangan ala orang kaya, sehingga Anda bisa mengikuti jejak mereka. Poin-poin yang akan Anda dapatkan dalam e-book tersebut adalah:

1. Mengetahui apa arti kekayaan yang sebenarnya (karena banyak orang salah persepsi tentang apa itu kaya, yang justru membuat mereka miskin)
2. Membangun motivasi sebagai bahan bakar super
3. Merencanakan anggaran pendapatan pengeluaran
4. Menabung dan berinvestasi
5. Manajemen hutang
6. Cara mengalihkan risiko keuangan Anda
7. Bagaimana merencanakan masa depan keuangan
8. Bagaimana mencari peluang untuk terus meningkatkan kekayaan

Jadi, Keuangan Pribadi adalah sebuah panduan yang dirancang bagi Anda yang ingin mengatur keuangan dengan baik, yang tentunya dengan mengikuti cara-cara yang dilakukan oleh kaum kaya. Sebab, kekayaan juga sangat ditentukan oleh bagaimana Anda mengatur uang, bukan seberapa banyak uang yang bisa Anda dapatkan.

Dengan kata lain, panduan ini bisa digunakan oleh Anda yang memiliki penghasilan besar namun pengeluaran selalu berlebih, ataupun Anda yang penghasilan kecil dan ingin meningkatkan kekayaan.

The Secret dan Pola Pikir Terhadap Uang

The Secret bisa mendatangkan uang, tapi tak melulu soal uang. Hukum Tarik-Menarik bukanlah untuk orang yang memiliki pola pikir materialistis, rakus, dan sombong.


Hukum Tarik-Menarik adalah tentang tujuan Anda, yang Anda ekspresikan dalam mimpi Anda. Mimpi yang berasal dari hati adalah tujuan Anda di dunia ini.

Tujuan Anda memang mungkin bukan untuk memiliki karir yang cemerlang, tapi menjadi orang tua yang baik. Anda juga mungkin ingin menjadi seorang teman yang baik, atau menyantuni ribuan anak yatim piatu.

Tapi semua itu tak bisa terjadi tanpa uang sepeserpun.

Uang lah yang bisa membangun perusahaan. Uang membangun jembatan dan jalan. Uang bisa mendukung orang tua untuk menjadi orang tua yang baik bagi anaknya. Uang bisa membuat kita mengeluarkan zakat atau sumbangan.

Jika Anda masuk ke dalam perangkap bahwa uang itu buruk, maka hanya orang jahat yang punya uang. Apakah kita benar-benar ingin percaya bahwa para pengedar narkoba dan koruptor lah yang bisa menikmati keberlimpahan, sementara orang-orang baik menderita? Tentu saja tidak! Ini konyol.

Tapi, jika uang adalah satu-satunya hal yang Anda pedulikan, maka uang justru akan menghindari Anda. Kita cenderung memiliki mental sampah tentang uang. Kita cenderung memiliki rasa takut ketika membicarakan hal yang berhubungan dengan uang. Padahal, rasa takut cenderung bersifat kontra produktif.

Buanglah segala hal yang berurusan dengan uang. Uang tidak penting di sini. Uang memang diperlukan, tapi bukan satu-satunya hal yang penting bagi Anda.

Joseph Campbell pernah berkata,

“Ikuti kesenangan (bliss) Anda, maka uang juga akan mengikuti Anda.”


Tancapkan dalam pikiran Anda bahwa Anda perlu uang untuk mewujudkan impian Anda, dan ini bukanlah hal yang salah. Kemudian, abaikan atau jangan terlalu terikat oleh pikiran tersebut. Fokuskan perhatian Anda pada apa yang Anda senangi.

Itulah ketika The Secret benar-benar bisa Anda terapkan. Itulah ketika emosi Anda akan mendorong pikiran Anda untuk mengubah hal-hal yang ingin Anda ubah.

Inilah Mengapa Pengetahuan Finansial Penting dalam Hidup Anda

Baik orang kaya atau miskin, pandai atau bodoh, tua atau muda, semua memiliki persamaan kalau sudah sampai pada urusan uang.

Ya, kita semua menggunakan uang. Jumlah uang yang dimiliki dan bagaimana cara kita menggunakan uang memang berbeda satu sama lain. Namun, yang pasti di dunia ini kita semua memerlukan uang, kecuali kalau Anda hidup bersembunyi dan bertapa terus menerus di sebuah gua keramat.... :)

Jadi, apa tanda dari hal tersebut?

Ini menunjukkan bahwa kita semua perlu memiliki pengetahuan finansial yang baik.

Dalam sebuah riset oleh Organisation for Economic Co-operation and Development(2005) yang diberi judul “Increasing Financial Literacy”, disebutkan bahwa pendidikan atau pengetahuan finansial menjadi semakin dibutuhkan di antaranya karena:

1. Orang sekarang dihadapkan dengan instrumen finansial yang semakin kompleks, dengan berbagai keunggulan dan kelemahannya masing-masing.
2. Adanya generasi baby boom (orang yang lahir setelah perang dunia II di Amerika), dan juga meningkatnya harapan hidup
3. Rendahnya tingkat “melek finansial” masyarakat

Dalam riset tersebut, dinyatakan bahwa pendidikan finansial itu penting tidak hanya bagi kepentingan individu saja. Pendidikan finansial tidak hanya mampu membuat Anda menggunakan uang dengan bijak, namun juga dapat memberi manfaat pada ekonomi.

Jadi, konsumen yang memiliki pendidikan finansial bagus akan mampu menggunakan uang sesuai dengan apa yang mereka butuhkan, sehingga ini akan mendorong para produsen untuk membuat produk atau jasa yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.

Bahkan, sebuah penelitian di Australia pernah mengungkapkan bahwa peningkatan pendidikan finansial pada 10% populasi akan berpotensi meningkatkan ekonomi Australia sebesar 6 miliar dollar Australia per tahun dengan cara membuka 16.000 lapangan kerja baru.

Itu semua bisa terjadi karena orang sudah semakin sadar akan pentingnya mengatur keuangan dan bagaimana memanfaatkannya untuk masa depan. Karena itulah, seharusnya anak-anak sekolah sudah dibekali dengan pendidikan finansial, agar nantinya mereka bisa punya kontrol atas uang yang mereka miliki.

Menurut Annamaria Lusardi, professor di Dartmouth College, seperti dikutip dari USnews.com, mengatakan bahwa orang-orang yang mengetahui dasar prinsip keuangan akan memiliki rencana pensiun yang lebih baik, memiliki kekayaan lebih besar, dan bisa menghindari hutang (untuk barang konsumtif) dengan lebih baik.

Di luar negeri sendiri, pendidikan finansial sudah diajarkan di sekolah-sekolah, namun hal tersebut ternyata belum cukup. Sama seperti kebanyakan pelajaran lain di sekolah, pendidikan finansial ini pada umumnya masih kurang efektif karena sistem mengajar di sekolah yang kurang aplikatif.

Menurut Robert Kiyosaki, pendidikan bisa dimulai dari kata-kata. Pada dasarnya ini sama dengan prinsip-prinsip yang sudah ada, yaitu “Anda adalah apa yang Anda pikirkan”. Sebab, kata-kata itu sendiri tentunya bertujuan untuk “memberi makan” pikiran kita dengan hal yang positif, ataupun negatif.

Memulai pendidikan finansial dengan kata-kata misalnya bisa dilakukan dengan menggunakan “bahasa orang kaya”, seperti istilah aset dan liabilitas. Namun, tentunya kata-kata saja belum cukup, karena itu hanyalah suatu bagian dari sebuah proses.

Selain dipelajari di sekolah, pendidikan finansial sendiri bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara lain seperti dengan mengikuti seminar, membaca buku / eBook finansial (salah satu yang saya sarankan ada di asetinternet.com), mengunjungi situs-situs finansial (seperti finance.yahoo.com), dan tentunya dengan mempraktikkan langsung apa yang telah kita ketahui.


“Pendidikan finansial punya kekuatan untuk mengubah dunia”
- Robert Kiyosaki-

Benar Ternyata, Menulis itu butuh Konsistensi

Bagi sebagian orang mungkin menulis bukan hal yang penting. Bahkan boleh jadi, bukan sesuatu yang harus jadi prioritas. Bagi Aku, menulis it...