Sabtu, 21 September 2013

RADAR SUKABUMI DAN MADRASAH: PENCITRAAN POSITIF BAGI PENDIDIKAN ISLAM

Oleh:

Dr. Mulyawan SN, M.Ag., M.Pd

Ketua I PGM Kab. Sukabumi

Sudah menjadi pengetahuan umum, jika pers memiliki peranan signifikan terhadap perkembangan dan pertumbuhan bangsa. Thomas Jefferson, presiden ketiga Amerika Serikat (1743 – 1826), pada tahun 1802 menulis, “Seandainya saya diminta memutuskan antara pemerintah tanpa pers, atau pers tanpa pemerintah, maka tanpa ragu sedikit pun saya akan memilih yang kedua.” Padahal, selama memerintah ia tak jarang mendapat perlakuan buruk dari pers Amerika Serikat.

Media pers (cetak, radio, televisi, online – selanjutnya disebut media atau pers) sesungguhnya merupakan kepanjangan tangan dari hak-hak sipil publik atau hak rakyat. Di negara yang menganut demokrasi, di mana kekuasaan di tangan rakyat, publik punya hak kontrol terhadap kekuasaan agar tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan. Hal itu sebagaimana adagium dalam dunia politik yang sangat terkenal, yang diangkat dari kata-kata Lord Acton, sejarawan Inggris (1834 – 1902), “The power tends to corrupt, the absolute power tends to absolute corrupt” (Kekuasaan cenderung korup, kekuasaan yang mutlak cenderung korup secara mutlak).

Sebagai konsekwensi dari hak kontrol tersebut, segala hal yang menyangkut hajat hidup orang banyak (publik, rakyat) harus dapat diakses (diinformasikan, diketahui) secara terbuka dan bebas oleh publik, dalam hal ini pers.

Ada Apa dengan Radar Sukabumi dan Madrasah?

Yang ingin disampaikan dalam tulisan ini bukan tentang peran pers, kekuasaan dan lain sebagainya. Tapi tentang pers yang bernama Radar Sukabumi, Koran harian yang sedang anda baca ini, dengan Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam. Apa hubungan Radar Sukabumi dan Madrasah, khususnya dalam konteks Sukabumi, baik di kota ataupun Kabupaten? Hubungannya, tentu baik-baik saja!

Sebagai media cetak harian (juga online), Radar Sukabumi menjadi bacaan rutin dan diperlukan oleh masyarakat Sukabumi. Tegline Radar Sukabumi: Kuat Karena Mengakar (di media cetak), dan Media Lokal Terpercaya (versi online), seakan ingin mengukuhkan keberadaan Radar Sukabumi di kalangan masyarakat sebagai satu-satunya media yang mampu menjadi penyampai informasi terpercaya ke semua kalangan di Sukabumi hingga ke pelosok daerah.

Secara pribadi saya pembaca setia Radar Sukabumi. Bagi saya yang sehari-hari bergelut di dunia Madrasah (karir sebagai guru dan Pengawas Madrasah, aktivis organisasi Profesi “Persatuan Guru Madrasah” di Kabupaten Sukabumi, dan dosen di perguruan tinggi agama Islam), tampilnya Radar Sukabumi di tengah-tengah masyarakat Sukabumi, sudah pasti memberikan nuansa lain terhadap pendidikan Islam, khususnya madrasah.

Alasan

Mengapa itu bisa terjadi? Ahmad Tafsir, Guru Besar UIN SGD Bandung dan sekaligus guru penulis, pada awal tahun 1990-an pernah menyatakan: mencari sekolah Islam (Madrasah) yang baik, sama sulitnya dengan mencari sekolah non muslim yang buruk !! Walaupun Beliau sendiri meralat pernyataannya itu di awal tahun 2000-an.

Dalam salah satu kuliahnya, waktu penulis mengikuti program magister, beliau menyatakan bahwa perkembangan Madrasah ke depan di era global, akan menjadi pilihan utama dan bukan lagi alternatif bagi ummat Islam. Kenapa? Karena banyak madrasah yang sudah bagus. Baik dari sisi kualitas pembelajaran, guru, fasilitas, bahkan prestasi akademik baik siswa atau pun gurunya. Kelebihan madrasah adalah adanya nilai-nilai Islam yang diterapkan dalam berbagai aspek. Munculnya Madrasah Terpadu, Sekolah Islam terpadu, lulusan madrasah diterima di perguruan tinggi favorit, menjadi bukti madrasah bisa berprestasi. Bahkan nilai ujian nasional pun, madrasah bisa berbangga diri jika disejajarkan dengan sekolah.

Namun sayang, informasi tentang bagusnya madrasah kurang maksimal terekspos. Madrasah yang bagus itu (baik tingkat Raudlatul Athfal/RA, Madrasah Diniyyah (MD), Madrasah Ibtidaiyyah (MI), Madarasah Tsanawiyyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) ada di sekitar kita. Di kota dan Kabupaten Sukabumi, sudah banyak madrasah yang berprestasi baik tingkat lokal, regional dan juga nasional. Sementara masyarakat dan pemerintah harus tahu hal tersebut.

Peran Strategis Radar Sukabumi

Di mana peran stategis Radar Sukabumi? Dalam hal ini pasti sudah bisa ditebak. Radar Sukabumi menjadi media antara lembaga madrasah, masyarakat dan pemerintah. Madrasah harus dan akan senantiasa meningkatkan kualitas dirinya. Masyarakat sebagai sumber input, akan secara bangga memasukkan anak-anaknya ke madrasah. Mengapa pemerintah dilibatkan? Karena Pemerintah (baik pusat ataupun pemerintah daerah) sebagai user dan penentu kebijakan dan anggaran harus mengetahui peran madrasah bagi bangsa ini.

Peran yang dimainkan Radar Sukabumi ini tentu harus direspon positif oleh pihak madrasah untuk lebih berbenah diri memperbaiki kualitasnya. Sebagai bagian dari anak bangsa, komunitas madrasah pun memiliki kontribusi yang positif terhadap bangsa dan Negara dalam menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki akhlak mulia, memiliki kemampuan/kompeten, jiwa nasionalisme dan memiliki kemampuan hidup di masyarakat. Orientasi madrasah yang tidak hanya bersifat duniawi tetapi juga ukhrowi, menjadi alasan mengapa madrasah menjadi penting untuk dipilih sebagai lembaga pendidikan anak bangsa menuju cita-cita luhur bangsa Indonesia.

Sepengetahuan penulis, rata-rata instansi pemerintah, lembaga-lembaga formal, organisasi masyarakat, partai politik, lembaga pendidikan termasuk madrasah, menjadi pelanggan setia Koran Radar Sukabumi. Segmen pembaca dan pelanggan Koran Radar Sukabumi yang luas dan banyak, menjadi magnet sekaligus peluang untuk madrasah agar bisa memposisikan dan menginformasikan prestasi dan aktivitas di madrasahnya melalui Koran radar Sukabumi.

Penutup

Dalam minggu kedua bulan September 2013 ini, penulis merasa bangga, banyak madrasah yang diekspos secara positif dengan berbagai keunggulannya di Koran Radar Sukabumi. Hal ini tentu pertanda baik bagi pencitraan madrasah kepada masyarakat Sukabumi dan pemerintah kota dan kabupaten Sukabumi. Tentu ini hanya akan terjadi bila para pengelola madrasah memiliki keinginan untuk berfikir dan bersikap positif terhadap keberadaan Koran Radar Sukabumi sebagai media penyampai informasi yang aktual di Sukabumi.

Dengan semangat reformasi, keberadaan Radar Sukabumi menjadi signifikan untuk terjadinya proses pencitraan positif bagi kebaikan keberadaan madrasah sebagai bentuk akutabilitas publik. Koran Radar Sukabumi yang bersifat lokal tetapi memiliki akses yang global, menjadi pemikat masyarakat untuk membacanya. Semoga Radar Sukabumi tetap eksis dan menjadi pilihan utama bagi pembaca masyarakat Sukabumi sehingga berdampak positif bagi pencitraan madrasah.

Ayo ke Madrasah, Insya Allah lebih baik !

Kamis, 12 September 2013

the second internstional symposium on madrasah in global context

Pada hari selasa,3 s.d 5 September 2013 balai penelitian dan pengembangan kementerian Agama RI menggelar The Second International Symphosium on Madrasah in Global Context. Acara pembukaan dilaksanakan di Aula utama Kementerian Agama oleh Wapres Boediono.

Benar Ternyata, Menulis itu butuh Konsistensi

Bagi sebagian orang mungkin menulis bukan hal yang penting. Bahkan boleh jadi, bukan sesuatu yang harus jadi prioritas. Bagi Aku, menulis it...