Kamis, 18 Agustus 2011

Menjadikan Personal Finance Mata Kuliah Wajib di Perguruan Tinggi

Di strata kuliah perguruan tinggi, biasanya ada mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa atau yang sering disebut Mata Kuliah Umum (MKU). Mata kuliah ini mengajarkan ilmu wajib yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa dari berbagai macam Program Studi, dengan tujuan agar mahasiswa nantinya memiliki keseragaman berfikir dan juga faham pengetahuan tersebut. Ambil contoh kita pasti masih ingat dengan mata kuliah Pancasila, Bahasa Inggris, Pendidikan Agama, dll.

Dari hal tersebut di atas, terbersit ide mungkinkah ilmu personal finance, atau bahasa umumnya kecerdasan finansial/melek finansial dijadikan mata kuliah wajib di Perguruan Tinggi? Menurut kami dan mungkin pembaca selkaian sangat setuju dengan usul tersebut. Mengapa? Karena saat ini semakin kita sadari bahwa melek finansial sudah menjadi sebuah keharusan dan bahkan seyogyanya ilmu ini seharusnya sudah sejak dulu diberlakukan sejajar dengan mata kuliah Pancasila, Bahasa Inggris, Pendidikan Agama tersebut.

Beberapa alasan kuat mengapa mata kuliah kecerdasan finansial sudah selayaknya mulai diajarkan di perguruan tinggi:

Uang adalah sesuatu yang sudah melekat dan dikenali oleh setiap orang sejak masih Balita.
Kebanyakan sejak kecil kita tidak diajarkan bagaimana mengenali dan mengatur uang dengan baik, dan kondisi ini berlanjut terus hingga dewasa. Sehingga berdampak terhadap perilaku dan keputusan-keputusan finansial kita kelak yang bingung dan tidak teratur dalam mengelola kehidupan finansialnya.
Semakin dini mengenal tentang uang, maka akan membantu mengurangi kesengsaraan finansial kelak ketika sudah dewasa.
Kalau pemerintah peduli dengan ideologi Pancasila, dan pendidikan religi warganya. Maka sudah selayaknya pemerintah juga mulai peduli dengan tingkat kecerdasan finansial warga negaranya dari Sabang sampai Merauke.
Dan lain-lain, ada yang mau menambahkan?

Demikianlah tulisan singkat yang bersifat anjuran ini, semoga suatu saat bisa direalisasikan.

Tidak ada komentar:

Benar Ternyata, Menulis itu butuh Konsistensi

Bagi sebagian orang mungkin menulis bukan hal yang penting. Bahkan boleh jadi, bukan sesuatu yang harus jadi prioritas. Bagi Aku, menulis it...